Ekonomi modern
Kehidupan ekonomi modern merupakan suatu usaha
bersama yang raksasa, yang mencakup seluruh masyarakat dengan berjuta-juta
penduduknya, beribu-ribu macam barang dan jasa, ratusan ribu perusahaan
besar-kecil, di tengah-tengah dunia internasional. Sekaligus perekonomian
nasional merupakan suatu kesatuan juga, di mana semuanya berkaitan satu sama
lain dan saling mempengaruhi. Kesatuan inilah yang disebut perekonomian
nasional (the economy, the economic system), yang diatur dengan tata
ekonomi tertentu. Dalam pasal ini sepintas kita lihat beberapa ciri
kehidupan ekonomi modern yang penting dalam mempelajari ilmu Ekonomi
Makro
Spesialisasi
Zaman sekarang orang sudah tidak (bisa) membuat sendiri segala apa yang diperlukan untuk hidupnya. Kini masing-masing mencari nafkahnya dengan jalan membuat satu atau hanya beberapa macam barang atau jasa saja. yang hasilnya kemudian ditukar dengan uang (dijual): yang satu sebagai petani. yang lain sebagai tukang, pegawai, karyawan pabrik, pedagang, perawat, dan lain-lain. Spesialisasi sangat meningkatkan produktivitas kerja. Tetapi juga berakibat timbulnya interdependensi: justru karena adanya spesialisasi, yang satu tidak bisa lagi lepas dari yang lain. Dalam kehidupan ekonomi modern semuanya berkaitan satu sama lain.
Zaman sekarang orang sudah tidak (bisa) membuat sendiri segala apa yang diperlukan untuk hidupnya. Kini masing-masing mencari nafkahnya dengan jalan membuat satu atau hanya beberapa macam barang atau jasa saja. yang hasilnya kemudian ditukar dengan uang (dijual): yang satu sebagai petani. yang lain sebagai tukang, pegawai, karyawan pabrik, pedagang, perawat, dan lain-lain. Spesialisasi sangat meningkatkan produktivitas kerja. Tetapi juga berakibat timbulnya interdependensi: justru karena adanya spesialisasi, yang satu tidak bisa lagi lepas dari yang lain. Dalam kehidupan ekonomi modern semuanya berkaitan satu sama lain.
Perusahaan
Produksi lama-kelamaan mulai dijalankan di tempat-tempat khusus, yaitu dalam satuan-satuan tersendiri di “dunia usaha” yang terpisah dari lingkungan rumah tangga keluarga, tempat ke mana orang datang untuk bekerja dengan mendapat bayaran uang. Dengan demikian muncullah perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik, yang kecil-kecil dulu, lama-kelamaan makin besar dan modern, dengan mesin-mesin dan alat-alat produksi yang khusus untuk jenis pekerjaan tertentu. Orang mulai biasa bekerja di luar rumah, urusan keluarga dan urusan “usaha” semakin dibedakan, bahkan dipisahkan.
Produksi lama-kelamaan mulai dijalankan di tempat-tempat khusus, yaitu dalam satuan-satuan tersendiri di “dunia usaha” yang terpisah dari lingkungan rumah tangga keluarga, tempat ke mana orang datang untuk bekerja dengan mendapat bayaran uang. Dengan demikian muncullah perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik, yang kecil-kecil dulu, lama-kelamaan makin besar dan modern, dengan mesin-mesin dan alat-alat produksi yang khusus untuk jenis pekerjaan tertentu. Orang mulai biasa bekerja di luar rumah, urusan keluarga dan urusan “usaha” semakin dibedakan, bahkan dipisahkan.
Pasar
Spesialisasi menyebabkan hasil produksi bertambah banyak. Tetapi juga menimbulkan suatu persoalan baru: bagaimana masing-masing mendapatkan sega la apa yang dibutuhkan untuk hidup, kalau tidak lagi dibuat sendiri? Dan bagaimana barang yang dibuat sendiri itu sampai ke tangan orang lain yang membutuhkan? Dalam masyarakat dengan sistem pasar bebas pertemuan produsen dan konsumen serta tukar-menukar antara penjual dan pembeli terjadi di pasar. Proses distribusi, yaitu penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya kepada konsumen yang memerlukannya menjadi bagian penting dari seluruh proses kegiatan ekonomi, yang dewasa ini biasa disebut pemasaran. Perdagangan dan perhubungan atau pengangkutan menyelenggarakan suatu fungsi yang sangat penting dalam dunia ekonomi modern.
Spesialisasi menyebabkan hasil produksi bertambah banyak. Tetapi juga menimbulkan suatu persoalan baru: bagaimana masing-masing mendapatkan sega la apa yang dibutuhkan untuk hidup, kalau tidak lagi dibuat sendiri? Dan bagaimana barang yang dibuat sendiri itu sampai ke tangan orang lain yang membutuhkan? Dalam masyarakat dengan sistem pasar bebas pertemuan produsen dan konsumen serta tukar-menukar antara penjual dan pembeli terjadi di pasar. Proses distribusi, yaitu penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya kepada konsumen yang memerlukannya menjadi bagian penting dari seluruh proses kegiatan ekonomi, yang dewasa ini biasa disebut pemasaran. Perdagangan dan perhubungan atau pengangkutan menyelenggarakan suatu fungsi yang sangat penting dalam dunia ekonomi modern.
Uang dan Harga
Untuk memperlancar proses tukar-menukar tersebut, tukar-menukar barang dengan barang (barter) sudah lama diganti dengan pemakaian uang sebagai alat tukar-menukar dan satuan hitung. Barang-barang hasil produksi dijual (ditukar dengan uang). Demikian pula balas karya atau penghasilan orang diterima dalam bentuk uang. Uang ini kemudian dibelanjakan lagi, dibelikan barang-barang yang dibutuhkan, tetapi tidak dibuat sendiri. Uang laksana darahnya kehidupan ekonomi.
Untuk memperlancar proses tukar-menukar tersebut, tukar-menukar barang dengan barang (barter) sudah lama diganti dengan pemakaian uang sebagai alat tukar-menukar dan satuan hitung. Barang-barang hasil produksi dijual (ditukar dengan uang). Demikian pula balas karya atau penghasilan orang diterima dalam bentuk uang. Uang ini kemudian dibelanjakan lagi, dibelikan barang-barang yang dibutuhkan, tetapi tidak dibuat sendiri. Uang laksana darahnya kehidupan ekonomi.
Dengan pemakaian uang juga muncul harga. Harga adalah
nilai barang diukur (dinyatakan) dalam uang. Segala sesuatu yang
diperjualbelikan ada harganya yang dinyatakan (atau paling sedikit dapat
dinyatakan) dalam uang. Harga terbentuk dalam pertemuan antara pembeli dan
penjual (permintaan dan penawaran) di pasar.
Karena segala-galanya dihitung dengan uang dan dibayar
dengan uang, maka timbullah masalah baru kalau harga-harga tidak stabil,
seluruh proses produksi dan penukaran bisa menjadi kacau-balau. Kestabilan
harga antara lain dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya uang yang beredar: jika
terlalu banyak uang dibandingkan dengan jumlah barang yang tersedia untuk
diperjualbelikan, keseimbangan antara arus uang dan arus barang terganggu dan
terjadi inflasi. Dalam hal ini dunia perbankan (khususnya kredit bank), keuangan negara (APBN) dan hubungan ekonomi dengan luar negeri
(ekspor, impor dan tinggi-rendahnya valuta asing ikutberpengaruh.
Salah satu tugas penting dari pemerintah dan Bank Indonesia adalah mengatur tata-keuangan nasional sedemikian rupa sehingga nilai uang stabil dan usaha pembangunan bisa berjalan terus.
Salah satu tugas penting dari pemerintah dan Bank Indonesia adalah mengatur tata-keuangan nasional sedemikian rupa sehingga nilai uang stabil dan usaha pembangunan bisa berjalan terus.
Hubungan Ekonomi dengan Luar Negeri
Sebagian dari hasil produksi dalam negeri dijual ke luar negeri, misalnya minyak. kayu, karet, timah, tekstil (Ekspor). Sebaliknya, kita juga membeli bermacam-macam barang dan jasa dari luar negeri, khususnya barang-barang dan suku cadang yang tidak atau belum dapat kita produksi sendiri (Impor).
Perdagangan dalam ekonomi internasional memerlukan tata cara pembayaran tersendiri yang dicatat dalam Neraca Pembayaran. Karena setiap negara mempunyai mata uangnya sendiri, pembayaran antarnegara menimbulkan berbagai persoalan khusus, seperti kurs atau nilai tukar mata uang (valuta) asing, devisa (alat-alat pembayaran luar negeri), devaluasi, blok-blok dagang, dan lain-lain.
Sebagian dari hasil produksi dalam negeri dijual ke luar negeri, misalnya minyak. kayu, karet, timah, tekstil (Ekspor). Sebaliknya, kita juga membeli bermacam-macam barang dan jasa dari luar negeri, khususnya barang-barang dan suku cadang yang tidak atau belum dapat kita produksi sendiri (Impor).
Perdagangan dalam ekonomi internasional memerlukan tata cara pembayaran tersendiri yang dicatat dalam Neraca Pembayaran. Karena setiap negara mempunyai mata uangnya sendiri, pembayaran antarnegara menimbulkan berbagai persoalan khusus, seperti kurs atau nilai tukar mata uang (valuta) asing, devisa (alat-alat pembayaran luar negeri), devaluasi, blok-blok dagang, dan lain-lain.
Adanya ekspor-impor dan pembayarannya menyebabkan
perekonomian nasional menjadi “terbuka” sehingga keadaan ekonomi luar negeri
ikut mempengaruhi perekonomian kita. Dewasa ini kita bicara tentang
globalisasi. Semua masalah besar ekonomi telah menjadi masalah dunia yang harus
ditanggapi dengan kerja sama regional dan internasional: struktur pasar modal
dan gerakan modal internasional, sumber-sumber energi dan pencemaran lingkungan
alam, masalah pangan dan teknologi produksi, krisis
moneter dan penanaman modal
asing semuanya itu telah melewati batas-batas negara dan menjadi masalah
internasional.
Peranan Pemerintah
Untuk mengatur, mengawasi, mengarahkan serta mendorong perkembangan kehidupan ekonomi nasional yang semakin lugs dan kompleks itu, pemerintah semakin banyak ikut campur tangan dalam bidang ekonomi. Untuk melaksanakan tugasnya itu pemerintah memerlukan uang banyak. Untuk menutup biaya-biaya tersebut, warga masyarakat harus membayar pajak. Setiap tahun Presiden (Menteri Keuangan) menyusun suatu Rancangan Anggaran Pendapatan dan I3elanja Negara (RAPBN) yang harus diajukan pada DPR untuk disahkan.
Tata Ekonomi Indonesia
Menurut UUD’45 perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama antara pemerintah dan rakyat. Sebagian besar kegiatan ekonomi dan produksi diusahakan oleh warga masyarakat atas inisiatif dan tanggung jawab sendiri (usaha swasta), yang diatur oleh mekanisme harga dan atau tradisi. Tetapi ada juga sejumlah hal yang diatur, dikuasai atau bahkan dijalankan sendiri oleh pemerintah (“Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak”). Tata ekonomi Indonesia disebut demokrasi ekonomi.
Pembangunan Ekonomi Nasional
Bangsa Indonesia bercita-cita membangun negaranya menjadi suatu masyarakat yang adil dan makmur dengan meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Pola dasar dan arah pembangunan nasional dituangkan dalam GBHN dan di laksanakan secara bertahap melalui serangkaian Repelita.
Untuk mengatur, mengawasi, mengarahkan serta mendorong perkembangan kehidupan ekonomi nasional yang semakin lugs dan kompleks itu, pemerintah semakin banyak ikut campur tangan dalam bidang ekonomi. Untuk melaksanakan tugasnya itu pemerintah memerlukan uang banyak. Untuk menutup biaya-biaya tersebut, warga masyarakat harus membayar pajak. Setiap tahun Presiden (Menteri Keuangan) menyusun suatu Rancangan Anggaran Pendapatan dan I3elanja Negara (RAPBN) yang harus diajukan pada DPR untuk disahkan.
Tata Ekonomi Indonesia
Menurut UUD’45 perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama antara pemerintah dan rakyat. Sebagian besar kegiatan ekonomi dan produksi diusahakan oleh warga masyarakat atas inisiatif dan tanggung jawab sendiri (usaha swasta), yang diatur oleh mekanisme harga dan atau tradisi. Tetapi ada juga sejumlah hal yang diatur, dikuasai atau bahkan dijalankan sendiri oleh pemerintah (“Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak”). Tata ekonomi Indonesia disebut demokrasi ekonomi.
Pembangunan Ekonomi Nasional
Bangsa Indonesia bercita-cita membangun negaranya menjadi suatu masyarakat yang adil dan makmur dengan meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Pola dasar dan arah pembangunan nasional dituangkan dalam GBHN dan di laksanakan secara bertahap melalui serangkaian Repelita.
Politik Ekonomi
Untuk mengendalikan inflasi, menggalakkan ekspor non-migas atau mendorong industrialisasi, pemerintah dapat menempuh berbagai cara. Mana yang paling baik tergantung dari dampak dan akibat-akibat masing-masing tindakan, yang sedapat-dapatnya harus diperkirakan sebelumnya. Sayang tapi nyata, apa yang akan terjadi besok hanya bisa diperkirakan; belum ada cara-cara ilmiah yang 100% dapat diandalkan untuk meramalkan (forecasting) masa yang akan datang, meskipun para ahli ekonomi telah mencapai kemajuan juga dalam bidang ini.
Untuk mengendalikan inflasi, menggalakkan ekspor non-migas atau mendorong industrialisasi, pemerintah dapat menempuh berbagai cara. Mana yang paling baik tergantung dari dampak dan akibat-akibat masing-masing tindakan, yang sedapat-dapatnya harus diperkirakan sebelumnya. Sayang tapi nyata, apa yang akan terjadi besok hanya bisa diperkirakan; belum ada cara-cara ilmiah yang 100% dapat diandalkan untuk meramalkan (forecasting) masa yang akan datang, meskipun para ahli ekonomi telah mencapai kemajuan juga dalam bidang ini.
Misalnya, untuk menjaga kestabilan harga dan
mengendalikan inflasi antara lain dilakukan dengan menaikkan suku bunga dan
membatasi ruang gerak perbankan. Tetapi akibatnya dunia perdagangan macet
sehingga harga-harga naik dan inflasi muncul kembali. Demikian pula usaha
industrialisasi dengan membangun pabrik-pabrik modern ternyata berakibat
mematikan usaha-usaha rakyat kecil yang sekarang terancam pengangguran dan
kemiskinan yang semakin mencekik.
Untuk dapat menjawab pertanyaan seperti itu dengan
tidak serampangan melainkan secara bertanggung jawab, maka orang harus
mempertimbangkan korban dan hasil (cost and benefit) dari masing-masing
alternatif. Hal ini kerap kali sulit dan cukup kompleks karena baik biaya-biaya
maupun hasil yang diharapkan itu sering sulit diukur atau dirinci. Untuk itu
perlu dikuantitatifkan dulu sehingga dapat dihitung dalam uang menjadi biaya
dan hasil.
Demikianlah, tumbuhnya dunia ekonomi modern
yang semakin luas dan semakin kompleks, di mana pokok persoalan ekonomi,
bagaimana memenuhi kebutuhan manusia dengan sumber daya yang terbatas dan
alternatif menjadi masalah yang sangat rumit karena menyangkut dan digerakkan
oleh jutaan orang, dalam ribuan perusahaan besar-kecil, dan dipengaruhi oleh
bermacam hal seperti inflasi, pajak, impor, kredit bank, kurs dollar dan seribu
satu faktor lain yang semuanya saling pengaruh-mempengaruhi dan saling
kait-mengait.
Oleh:
sulistyoningsih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar